misteri - misteri

kebanyakan orang mempunyai cerita misteri dalam hidupnya
disini saya menceritakan misteri langsung dari sumbernya yang mengalami kejadian tersebut dan ada juga beberapa cerita misteri karangan saya sendiri.
saya minta maaf bila ada kesamaan dalam cerita atau pun nama dalam cerita ini.
selamat membaca cerita misteri saya






























Sabtu, 11 Juni 2011

rumah jelmaan


Sekitar tahun delapan puluhan, di malam itu dua orang pemuda bernama rizki dan irwan pergi menonton film.
Setelah menonton film mereka pulang berjalan kaki.
Di tengah perjalanan pulang mereka melihat sesosok wanita muda (kira-kira berumur 22 tahun) sedang berjalan di depannya.
Rizki dan irwan pun menghampiri wanita tersebut.
“Dari mana neng?” ujar rizki.
“Mau di anter gak?” sambung irwan.
Wanita itu pun langsung menjawab “boleh” di sertai dengan senyuman manisnya.
Rizki dan irwan gembira tanpa ada rasa curiga sedikit pun.
“Ayo deh, abang anter” rizki berkata dengan senyuman dan rasa senang sedikit pun.
Mereka berdua terus berjalan menelusuri jalan yang sepih mengantar wanita tersebut.
Si wanita bercerita banyak kepada rizki dan irwan di sepanjang jalan.
Di tengah perjalanan irwan bertanya kepada wanita tersebut “jalannya sepih banget, emang neng gak takut kalo jalan sendirian?”.
“takut sih bang, habis mau gimana lagi….” Jawab si wanita.
“Tapi sekarang udah gak takut lagi kan!! Kan ada kita berdua” rizki memotong pembicaraan.
Si wanita hanya tersenyum melihat rizji yang berbicara seperti itu.

Tidak lama kemudian tibalah di rumah wanita itu.
Dengan rasa heran dan bangga irwan berkata “rumahnya gede banget neng!! Kaya istana”.
“Ah, abang bias aja” jawab wanita itu.
“Abang tunggu7 di sini dulu ya neng mau ganti baju”
Sesaat setelah wanita itu masuk ke dalam rumah seorang wanita setengah tua keluar dari pintu rumah itu.
Wanita tua berkata “Eh, ada tamu, mari duduk si nengnya lagi ganti baju”.
“iya bu, terima kasih” jawab kompak rizki dan irwan.
“Kalian baik sekali mau mengantar anak saya, terimakasih ya ade-ade” ujar si ibu.
“Sama-sama bu, lagian kalo cewe pulang malem-malem beginikan bahaya bu, takut kenapa-napa di jalan” irwan menjawab dengan semangat.
Wanita setengah tua itu tersenyum melihat irwan.
Setelah tersenyum wanita setengah tua itu langsung terbang dan tertawa
“Hihihihihihi”
Rizki dan irwan kaget dan tiba-tiba rumah yang begitu besar dan mewah berputar dan berubah menjadi pemakaman yang luas.
Rizki dan irwan berlari ketakutan.
Akhirnya mereka berdua sadar kalau gadis, wanita setengah tua, dan rumah itu adalah jelmaan hantu dari pemakaman

Jumat, 10 Juni 2011

misteri patung tua


Namaku henry 25 tahun, akubekerja menjadi depkolektor di sebuah perusahaan kecil dan adik ku juga bekerja disana
Aku tinggal bersama ayah, ibu, dan dua orang adik toni dan jeff
Tiga minggu lalu aku dan keluarga pindah menempati rumah baru yang megah walaupun arsitekturnya agak kuno aku sempat berfikir “kenapa si pemilik rumah menjual dengan harga murah?” tetapi aku tidak memikirkan hal itu lebih jauh lagi karena yang ada di pikiran ku hanyalah rumah megah yang menambah kenyamanan tidur ku
Pertama kalinya aku masuk ke rumah baru itu ternyata semua barang-barangnya sudah komplit dan siap dihuni
Akan tetapi ada satu pemandangan yang agak menyeramkan di ruang tamu yaitu patung kesatria romawi kuno yang di letakkan persis di bawah tangga
Seluruh keluarga ku mendekati patung itu
“ayah, patung ini seram sekali.” Kata adik ku jeff
“Patung ini bagus ko, itu hanya penglihatanmu saja jeff” jawab ayah
“Kayanya lebih baik patung ini kita pindahkan di gudang belakang saja” sambung ibu
“ya sudah nanti ayah dan henry akan memindahkan patung ini” jawab ayah
Setelah berbincang di depan patung kami semua mulai mencari kamar masing-masing yang kebetulan di rumah itu ada tiga kamar, ruangtamu, gudang belakang, dapur dan dua kamar mandi
Jadi toni dan jeff tinggal satu kamar di ruangan atas dan ayah ibu juga tinggal di kamar atas , sedangkan aku tidur sendiri di kamar bawah dekat tangga
Karena semua keluarga sangat lelah akhirnya semua beristirahat di kamarnya masing-masing begitu juga aku
Setelah aku bangun rupanya hari sudah malam sekitar jam 20:00
Aku keluar dari kamar
Ternyata semua keluargaku sudah bangun lebih awal dariku dan semua sedang menonton televisi
Aku menghampiri mereka . .
“henry kalau kamu mau makan ambil saja di dapur, ibu sudah memasakan nya untuk mu” suruh ibu
“iya bu. .tapi aku mau mandi dulu” jawab ku
Akhirnya aku mengambil handuk dan mandi
Setelah mandi aku langsung ke dapur untuk mengambil makanan
Kemudian entah itu hanya perasaan ku saja selagi aku menyendok nasi pandangan ku seperti ada yang menggerakkan kearah patung itu tiba-tiba tangan dan jari patung itu bergerak walaupun hanya beberapa senti
Melihat kejadian itu aku langsung mendekati patung itu dan memperhatikan dengan jelas
Aku berfikir :_mungkin hanya perasaan ku sajua karena terlalu banyak tidur_”
Setelah makan aku kembali ke ruang televisi dan menonton bersama keluarga ku
Tidak terasa waktu begitu cepat jam menunjukan pukul 00:05 semua keluargaku kembali tidur ke kamarnya masing-masing
Tinggal aku sendiri yang masih menonton televise karena tadi siang aku terlalu banyak tidur
Jam 1:00 akhirnya mataku mulai lelah dan kembali ke kamar untuk tidur

Jam1:30
“AAAAaaaaaaaaa”
Aku terbangun karena mendengar suara jeritan adikku
Aku langsung berlari kekamar toni dan jeff
Ternyata suara tadi itu memang suara jeritan jeff ynag ketakutan
“ada apa jeff?” aku bertanya tetapi jeff tidak menjawab dan hanya menangis sambil menutupi kepalanya kepalanya dengan bantal
“jeff kenapa?” tanyaku kepada toni
“aku tidak tahu kak!!” jawab toni
Ibu danayah masuk ke kamar “apa yang terjadi?” Tanya ayah dengan rasa panic
“Aku juga tidak tahu apa yang terjadi pada jeff” jawabku
Dengan rasa gugup dan ketakutan akhir’y jeff mengatakan sesuatu “tadi sewaktu aku turun dari tangga untuk buang air kecil aku melihat patun itu bergerak dan kepalanya mengarah kepada ku”
Mendengar cerita jeff semua terdiam.
“aku takut bu!! Aku tidak mau tinggal disini lagi” sambung jeff sambil menangis di pelukan ibu
“itu hanya perasaan mu saja jeff patung tidak mungkin bergerak” jawab ibu yang mencoba menenangkan jeff
Akhirnya setelah semuanya tenang aku kembali ke kamarku
Aku turun dari tangga dan berhenti di depan patung itu dan ternyata memang benar patung itu bergeser dari tempat semula
Melihat kondisi itu jantung ku berdebar hebat, secepatnya aku langsung masuk ke kamar

Paginya aku berangkat kerja seperti biasanya seolah tidak ada suatu kejadian tadi malam
Sore hari aku pulang bersama adikku toni
Aku tidak tahu apa yang ter jadi ayah, ibu, dan jeff sedang membicarakan sesuatu di kamar
“ada apa ka?” Tanya toni
“aku juga tidak tahu apa yang ter jadi” jawab ku
Aku dan toni berlari ke kamar dan aku melihat ibu ku sedang menangis di kamar jeff
“ada apa bu? Kenapa ibu menangis?” Tanya ku
“tadi ibumu melihat patung itu bergerak lagi” jawab ayah
Aku dan toni terdiam mendengar jawaban ayah
“ceritakan pada kami bu apa yang terjadi?” kata toni
Ibu yang masih menangis akhirnya menceritakan pada kami kejadian yang ia alami tadi
“tadi siang sekitar jam 2 ibu sedang mencuci piring di dapur, ibu melihat patung itu masih di tempat semula setelah itu ibu memasak telur untuk jeff yang sebentar lagi akan pulang dari sekolah”
“selagi memasak ibu mendengar seperti suara batu yang bergeser”
“_grrrrkk, grrrrkk_”
“ibu melihat kea rah patung ternyata patung itu bergeser menghadap ke ibu”
“melihat patung itu ibu semakin takut dan secepatnya memasak untuk jeff. selesai memasak ibu ingin kembali ke kamar, setelah melewati patung itu dan menaiki tangga ibu mendengar suara tadi lagi tepat di belakang ibu “_grrrrkkk, grrrrkkk_” ibu berhenti dan melihat kearak belakang
“Aaaaaaaaaaaaaaaaa. . .!!”
Ibu berteriak sekeras mungkin karena melihat patung itu berjalan mendekat dan ingin menangkap ibu.
Ibu ber lari masuk ke kamar dan mengunci pintu, kemudian patung itu mengetok pintu kamar dan ibu pingsan”
“terus apa yang terjadi selanjutnya?” Tanya toni
“setelah itu ibu terbangun ternyata ibu sudah di tempat tidur dan di temani oleh jeff dan ayah dan setelah itu kalian dating” jawab ibu yang masih ketakutan
“henri kamu ikut ayah” kata ayah
“kemana yah?” Tanya ku
“kita pindahkan patung itu ke gudang belakang” jawab ayah
“baik yah” jawab ku
Aku dan ayah langsung memindahkan ke gudang yang terletak di belakang rumah
Setelah itu aku mandi dan beristirahat di kamar

Jam 23.30 aku terbangun dari tidurku
Sambil memegang perut “ugh… perut ku lapar”
Dan tiba-tiba saja terdengar suara geseran batu “_Grrrrkkk,grrrrkkk_”
“seperti ada suara” kata ku
Sesekali suara itu muncul kembali “_Grrrrkkk,grrrrkkk_”
“jangan-jangan ini suara yang di ceritakan ibu tadi” kata ku di dalam hati
Serentak aku mengambil samurai yang ada di bawah tempat tidur
Aku mendekati pintu dan membukanya secara perlahan “_krreeeek_”
Aku melihat-lihat di setiap sudut ruang tamu tapi anehnya aku tidak melihat seorang pun yang berada di ruang tamu
Aku memeriksa ke dapur sambil memegang samurai di tangan kanan ku. Tapi ternyata di dapur pun sama tidak ada siapa-siapa.
Dengan rasa takut dan emosi aku berjalan menuju gudang belakang dan berniat ingin menghancurkan patung tua itu
Setibanya di depan gudang
Aku mendobrak pintu gudang al hasil patung itu sudah tidak ada di dalam gudang
Aku semakin penasaran dengan patung itu
“padahal tadi ayah dan aku menaruh patung itu di sini kenapa tidak ada?” kata ku didalam hati
Tanpa ada kata menyerah aku berjalan mengitari rumah untuk mencari patung itu ternyata patung itu tidak ada di sekitar rumah
Setelah emosi meredah aku kembali masuk ke rumah lewat pintu belakang
Tepat di pintu belakang suara itu terdengar kembali “_Grrrrkkk,grrrrkkk_”
“hah. . .!!”
Ternyata patung itu berada di belakang ku dan ingin mencekik leher ku dari belakang
Sepontan aku mengayunkan samurai untuk menebas tangannya yang ingin mencekik ku
“_traak_” “_bruug,bruug_”
Kedua patung itu patah terkena tebasan samurai milik ku
Akan tetapi putung itu masih bergerak mendekati ku
Aku melompat sambil menendang ke bagian perutnya
Patung itu terjatuh dan tubuhnya terbelah menjadi beberapa bagian
Karena kurangnya keseimbangan aku pun terjatuh dan tak sadarkan diri
Paginya aku di bangunkan oleh ayah dan di kelilingi oleh ibu, toni dan jeff
“kenapa kamu tidur di luar depan pintu?” Tanya ayah
Aku terdiam karena masih teringat kejadian semalam
“apa yang terjadi semalam?” Tanya ayah untuk kedua kalinya
Aku menceritakan kejadian semalam kepada keluarga ku
Dan bukti nyata kejadian semalam adalah patung romawi kuno yang tergeletak di dekatku hancur menjadi beberapa bagian
Dari kejadian itu keluarga ku tidak lagi di hantui oleh patung romawi kuno dan suasana rumah ku sekarang menjadi tenang dan harmonis

Senin, 30 Mei 2011

Misteri Kali Pesanggrahan


Aku seorang penjaga lingkungan di malam hari
Namaku Zainal orang-orang di sekitar rumahku sering memangil dengan sebutan jenal
Waktu itu tepat malam selasa aku mendapat jadwal jaga malam
Jam menunjukan pukul 12 tepat aku pergi ke tempat pos jaga bersama rekan ku bang Midi, entah nama panjangnya siapa aku lupa
Waktu itu telah pukul 2 pagi saatnya aku mengontrol situasi lingkungan yang aku jaga
Seperti malam biasanya aku mengelilingi kampong berjalan kaki sedangkan rekan ku bang Midi berjaga di pos keamanan
Aku mengelilingi komplek dan daerah rumahku yang lokasinya dekat kali pesanggrahan dan tiba-tiba terdengar suara wanita minta tolong dari arah kali tersebut
“Toolloooooong, , ,Toolloooooong”
Dalam hati kecil ku berkata “ wah. . ada pembunuhan nih!! “
Dengan spontan aku langsung berlari mendekati suara di sekitar kali pesanggrahan dengan berniat ingin menolongnya
Sesampainya di tepi kali suara itusuara itu berpindah dan semakin jauh
Rasa penasaran ku mulai tumbuh
Tanpa patah semangat aku terus mendekati suara itu
Rintik hujan mulai turun, aku tetap mendekati suara itu walaupun suara itu tetap menjauh
Entah lama kemudian suara itu menghilang begitu saja
Setelah itu aku kembali ke pos keamanan dan menceritakan kejadian yang tadi aku alami kepada bang Midi

Ke esokan paginya aku bercerita kepada ayahku, dia bekerja di perkebunan tepi kali pesanggrahan
Dia juga mengatakan bahwa dia sering mendengar suara tersebut dari puluhan tahun yang lalu semenjak ia berkebun di tepi kali pesanggrahan itu dan ia mengatakan bahwa suara itu adalah pertanda bahwa kali pesanggrahan akan banjir

Akupun masih tidak tahu siapa yang berteriak minta tolong saat banjir akan tiba
Dan sampai sekarang pun masih tetap menjadi misteri di desaku.